Perbandingan SSRS Integrated and Native Mode

Sebelum melihat performa SSRS dalam mode Native dan Integration, kita harus melihat pada performance history dari SSRS-SharePoint Integration

Integration sharepoint dengan SQL Server Reporting Services (SSRS) memberikan banyak manfaat seperti keamanan bersama, penyimpanan bersama, alur kerja yang terdefinisi dengan baik dan one-stop shop untuk semua dokumen dalam sebuah organisasi. Namun, harga integrasi ini dibayar di overhead performence tambahan..

Sejak awal rilis integrasi, sekitar tujuh sampai delapan tahun yang lalu, Microsoft telah melakukan perbaikan kinerja yang signifikan. SQL Server 2008 R2 dan versi yang lebih baru dengan SharePoint 2010 memiliki kinerja yang jauh lebih baik daripada versi yang lebih tua dengan kinerja laporan individual yang lebih baik serta peningkatan keseluruhan operasi per detik (throughput).

Kinerja yang terjadi pada versi lama sering dapat dilihat saat menjalankan laporan SSRS yang rumit, laporan drill-down atau drill-through atau laporan dengan .NET coding, pararel dengan SharePoint 2010 atau yang lebih tua.

SQL Server 2008 R2 memiliki keuntungan kinerja yang signifikan dibandingkan versi SQL Server sebelumnya. Versi SQL Server yang lebih baru cukup dekat dengan kinerja yang baik. 

SSRS Performance in Native and Integration Mode

Saya coba meringkas dengan dimulai dengan proses di keduanya

SSRS in Native Mode:

Steps:

1. End user requests a report to a Reporting Service Engine.
2. Reporting Service Engine retrieves report definition from the Report Server Catalogue.
3. Reporting Service Engine sends query requests to the database(s).
4. Reporting Service Engine sends the extracted report to the end user.
5. End user sends request to Reporting Service Engine to format output (Excel, PDF etc..).
6. Reporting Service Engine returns the report in the end user’s requested format.

SSRS in Integration Mode:

Steps:

1. End user requests a report to SharePoint Web Services.
2. SharePoint Web Services retrieves the report definition from the SharePoint Catalogue.
3. SharePoint Web Services requests a report from the Reporting Service Engine.
4. Reporting Service Engine queries Report Server Catalogue to compare and authenticate report definition with the report definition received from the SharePoint Catalogue.
5. Reporting Service Engine sends query requests to the database(s).
6. Reporting Service Engine sends the extracted report to the SharePoint Web Services.
7. SharePoint Web Services sends the extracted report to the end user.
8. End user sends request to SharePoint Web Services to format output (Excel, PDF etc…).
9. SharePoint Web Services requests Reporting Service Engine to send report in the end user’s requested format.
10. Reporting Service Engine returns the report in the end user’s requested format to SharePoint Web Services.
11. SharePoint Web Services returns the report in the end user’s requested format to the end user.

Kami melihat bahwa komunikasi dalam SSRS dalam Integration Mode mengambil langkah lebih banyak daripada SSRS dalam Native Mode dan ini tercermin dalam kinerja. Namun, bedanya adalah mikrodetik.

Pilihan antara mode Native dan Integration sangat bergantung pada organisasi karena kinerja tidak banyak menjadi masalah. Jika mereka lebih memilih SSR dalam Mode Integrasi dengan kinerja yang lebih baik, mereka dapat menambahkan lebih banyak sumber daya komputasi ke infrastruktur.

Share This :